SURVEY DRONE FOTOGRAMETRI | DRONE UNTUK JASA PEMETAAN UDARA BALI

 survey Topografi dan pemetaan Foto Udara Indonesia, Jasa Survey Fotogrametri BALI

Drone Untuk Pemetaan Udara
Contoh Hasil Pemetaan Udara (Sumber: https://geopasi.com)

Survey fotogrametri adalah metode pengumpulan data geospasial menggunakan foto udara atau citra satelit. Metode ini mencakup pemotretan area tertentu dari udara, dan kemudian data dari citra tersebut digunakan untuk membuat peta, model permukaan, atau informasi geospasial lainnya. 

Fotogrametri dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pemetaan topografi, pemantauan lingkungan, perencanaan kota, dan pengembangan infrastruktur.

Jasa survey fotogrametri biasanya ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang memiliki peralatan dan keahlian dalam pengambilan dan analisis citra udara atau satelit. Prosesnya melibatkan beberapa Tahapan,

Berikut Langkah-langkah dari Survey Drone Fotogrametri Bali, termasuk:

  • Perencanaan survey: Menentukan area yang akan dipotret, jenis citra yang akan digunakan (udara atau satelit), serta parameter teknis seperti resolusi dan overlap citra.
  • Pemotretan Udara/Satelit: Pengambilan citra udara menggunakan pesawat terbang atau pemotretan dari satelit. Pemotretan ini perlu dilakukan dengan ketelitian dan koordinasi yang baik.
  • Pemrosesan Citra: Citra yang diambil perlu diproses untuk menghilangkan distorsi dan memperoleh informasi geospasial yang akurat. Ini melibatkan teknik seperti koreksi geometrik dan radiometrik.
  • Ekstraksi Informasi: Data yang dihasilkan dari citra dapat diekstraksi untuk tujuan tertentu, seperti pembuatan peta topografi atau model permukaan.
  • Analisis dan Interpretasi: Data yang dihasilkan dianalisis untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang area yang di survey. Ini dapat mencakup analisis ketinggian, penggunaan lahan, atau perubahan dari waktu ke waktu.
  • Pembuatan Produk Akhir: Berdasarkan analisis dan interpretasi data, produk akhir seperti peta, model 3D, atau laporan dapat dibuat untuk klien.

3 langkah Survey Drone Fotogrametri di Lokasi BALI

Pekerjaan survei foto udara melibatkan berbagai tahapan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data dari foto udara. Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam pekerjaan survei foto udara, Berikut Langkah Survey Drone Fotogrametri, Yaitu:

  • Perencanaan:

Menentukan tujuan survei: Tentukan tujuan utama dari survei foto udara, seperti pemetaan, analisis perubahan lahan, pemantauan lingkungan, dan sebagainya.
Pemilihan area survei: Pilih area yang akan diambil foto udaranya berdasarkan tujuan survei dan cakupan yang diinginkan.
Pemilihan penerbangan: Tentukan parameter penerbangan seperti ketinggian terbang, overlap antara gambar, dan arah penerbangan.

  • Penerbangan:

- Melakukan penerbangan: Pesawat atau drone dilengkapi dengan kamera untuk mengambil foto udara dalam pola yang telah direncanakan sebelumnya. Foto diambil dengan tumpang tindih untuk memungkinkan pembuatan citra tiga dimensi dan reduksi distorsi.
Pemotretan:

- Pengambilan gambar: Kamera diaktifkan untuk mengambil gambar dari objek di bawahnya sesuai dengan pola penerbangan yang telah direncanakan.
Pengolahan Data:

- Pengolahan citra: Foto udara yang diambil diolah untuk menghilangkan distorsi, memperbaiki warna dan kontras, serta menghasilkan citra yang jelas dan akurat.
Perekaman informasi posisi: Data posisi dan orientasi pesawat atau drone saat pengambilan gambar direkam untuk pemetaan yang akurat.
Pemodelan 3D (jika diperlukan):

  • Proses Data

Proses data meliputi Pembuatan peta, Yaitu: Memuati Informasi dari foto udara digunakan untuk membuat peta dengan tingkat detail yang berbeda sesuai kebutuhan. menganalisis citra untuk mengidentifikasi objek dan fitur tertentu seperti bangunan, jalan, sungai, vegetasi, dan lainnya. sehingga menjadi laporan dan Gambar

Pekerjaan survei foto udara melibatkan berbagai tahapan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data dari foto udara. Berikut adalah beberapa tahapan umum dalam pekerjaan survei foto udara:

Output dari pengukuran fotogrametri bisa beragam tergantung pada tujuan dan skala proyek yang dilakukan. Berikut beberapa contoh output umum yang dihasilkan dari proses pengukuran fotogrametri:

  • Peta Topografi: Peta topografi adalah representasi grafis dari bentuk permukaan bumi yang mencakup detail tentang kontur, elevasi, sungai, dan fitur topografi lainnya. Peta ini biasanya digunakan dalam perencanaan pengembangan lahan, konstruksi, dan manajemen sumber daya alam.
  • Model Digital Permukaan (Digital Surface Model - DSM): DSM adalah representasi digital dari permukaan bumi yang mencakup semua objek di permukaan termasuk bangunan, pepohonan, dan fitur lainnya. Ini sering digunakan dalam analisis hidrologi, pengukuran volume, dan perencanaan urban.
  • Model Digital Terrain (Digital Terrain Model - DTM): DTM adalah representasi digital dari bentuk tanah yang tidak termasuk objek seperti bangunan atau pepohonan. DTM biasanya digunakan dalam analisis topografi yang lebih murni, seperti perhitungan kemiringan dan aliran air.
  • Model 3D: Model 3D adalah representasi tiga dimensi dari suatu area atau objek. Ini dapat digunakan untuk visualisasi, simulasi, dan analisis dalam berbagai aplikasi seperti rekayasa, arsitektur, dan pengembangan produk.
  • Orthofoto: Orthofoto adalah citra fotogrametri yang telah dikoreksi secara geometrik untuk menghilangkan distorsi dan kemiringan. Ini adalah citra yang mirip dengan peta topografi dan dapat digunakan untuk pengukuran akurat.
  • Analisis Perubahan: Dengan membandingkan citra udara atau satelit dari waktu ke waktu, Anda dapat menganalisis perubahan yang terjadi di suatu area. Ini berguna untuk pemantauan perubahan lingkungan atau pembangunan.
  • Vektorisasi: Data vektor dapat diekstraksi dari citra untuk membuat garis, titik, dan poligon yang merepresentasikan fitur di permukaan bumi. Ini dapat digunakan untuk membuat peta vektor atau melakukan analisis spasial lebih lanjut.
  • Volume Pemetaan: Dengan mengukur perubahan elevasi dari model permukaan, Anda dapat menghitung volume tanah yang dipindahkan dalam proyek konstruksi atau pertambangan, Misalnya Pada pengukuran Cutfill tanah.
  • Analisis Ketinggian: Data pengukuran ketinggian dapat digunakan untuk menganalisis kontur, kemiringan, dan aspek topografi lainnya yang penting dalam berbagai aplikasi seperti perencanaan jalan atau konstruksi bendungan. 
Jasa Drone Untuk Pemetaan udara
Contoh Hasil Produk Survey Drone, PRoses DTM Kontur

Output-output ini dapat dihasilkan dalam berbagai format, termasuk file gambar, file vektor, atau model digital yang dapat dimanipulasi menggunakan perangkat lunak khusus seperti perangkat GIS (Sistem Informasi Geografis) atau perangkat CAD (Desain Bantu Komputer).

Info Jasa Survey Drone    :    Whatsapp    0822-1515-2011 Telp:    0822-1515-2011

           Email:                              :    info@geopasi.com